Mengulas strategi Yamaha vs Honda, pasca kedatangan Yamaha xeon (mio 125)

Gosip kehadiran mio 125 sebenarnya sudah lama beredar, tetapi kemunculan informasi dari tpt-online.depperin.go.id yang menyebutkan Yamaha motor Indonesia minta ijin memproduksi 84 ribu unit xeon, membuat kalangan blogger berkeyakinan bahwa yamaha mi0 125 sudah semakin dekat kehadirannya.

Kehadiran pendekar baru dari Yamaha ini akan semakin menunjukan bahwa Yamaha ingin mempertahankan kepemimpinannya di pasar skutik. trio mio-soul -xeon benar – benar akan membuat trio honda beat-vario-vario tecno harus bekerja keras untuk merebut pasar Yamaha.

Selama ini terlihat strategi pemasaran Yamaha sangat smart. Sesuai dengan teori marketing, untuk menghadapi penguasa pasar yang begitu kuat yamaha selalu berusaha menghadapinya (honda) dengan menghadirkan produk yang mempunyai ciri (bisa dibedakan) dengan sang rival. Tujuannya jelas agar pasar dapat membedakan dan memilih produk yang sesuai dengan ekspektasinya. Dalam bahasa kerennya disebut diferensiasi produk.

Karena dalam teori kalo kita jadi follower sejati alias mengekor market leader, konsumen cenderung bermain aman dengan memilih yang lebih banyak pemakainya dengan alasan toh produknya sama saja. Berapapun digelontorkan budget iklan kalo produknya sama hasilnya justru akan memperkuat sang penguasa pasar. Itulah sebenarnya alasan kegagalan suzuki mempertahankan masrket share dan keberhasilan kawasaki menaikan market share

Itu juga  kenapa Yamaha dipandang smart dalam menerapkan strategi pertempuran dengan Honda. Liat saja di bebek, ketika Honda bermain dengan 100 cc Yamaha membuat perbedaan dengan membuat vega – jupiter ber cc 110.  Sehingga konsumen pun mempunyai pilihan yang jelas berbeda. Dan ketika Honda mulai terseret arus strategi Yamaha dengan menelorkan revo – absolut revo 110, Yamaha menambahkan sedikit cc-nya sehingga produk mereka tetap terlihat beda dengan Honda. Hasilnya? penjualan bebek Yamaha tetap stabil dan Honda hanya bisa memindahkan konsumennya sendiri dari 100 cc ke 110 cc tanpa bisa menggerogoti pasar yamaha.

Demikian juga dengan pasar sport, duo Honda mega pro – tiger digempur oleh duo yamaha vixion – scorpio. vixion dengan mega pro jelas berbeda teknologi karena vixion telah selangkah didepan dengan mesin injeksi walapun ber cc lebih kecil dari mega pro. Dan Yamaha mencoba menggempur tiger dengan scorpio dengan cc yang lebih besar. Walaupun akhirnya scorpio gagal menandingi kedigdayaan tiger tapi secara umum penjualan motor sport kini dikuasai Yamaha.

Kebalikan terjadi di pasar skutik atau matik. Yamaha datang sebagai market leader dengan mio-nya. Honda pun menelorkan produk yang berbeda, yaitu  secara berturut turut Vario-beat-vario cbs dengan menonjolkan segala macam teknologinya. Kehhadiran xeon /mio 125 tampaknya ingin mematahkan kesan jadul (kalah teknologi) dari Honda.

Yamaha xeon konon telah dibekali teknologi terkini motor matik seperti sistem pendingin air (water cooled) dan ber-cc yang lagi lagi berbeda dengan Honda yaitu 125.  Jelas sekali xeon dilahirkan untuk menahan gempuran vario tekno dan memaksa honda memikirkan strategi baru.

Honda PCX kah jawabannya?  bisa jadi ya karena xeon sejatinya di Thailand merupakan jawaban dari kelahiran Honda PCX 125. Kedua produk ini sebenarnya berbeda segmentasi pasar, karena yang satu retro klasik (pcx) dan yang satu sport habis (xeon). Dan memang begitulah Honda dan Yamaha selalu ingin membuat produk berbeda (mempunyai ciri khas) dengan kompetitornya.

Tetapi sepertinya Honda akan berhati hati untuk mengeluarkan PCX dari sarangnya terutama masalah penempatan harga. PCX di keluarkan Honda Thailand saat Honda Thailand memimpin pasar matik di Thailand sedangkan suasana pasar Indonesia berkebalikan dimana Honda sedang mengejar Yamaha dalam merebut pasar matik. Mungkin strategi saat peluncuran revo dapat diulang kembali. Waktu peluncuran revo, Honda secara frontal menantang vega zr dengan meluncurkan produk dalam waktu yang hampir bersamaan. Bisa saja PCX nantinya akan muncul secara hampir bersamaan dengan xeon, sehingga fokus pasar terpecah dan tidak terfokus pada Yamaha. Beranikah honda? harusnya berani karena secara kualitas produk Honda dan Yamaha hampir tidak ada perbedaan.

Mana yang akan sukses? konsumen lah yang menentukan dan menjadi juri yang terbaik.

Sumber : http://motorek.wordpress.com/2010/03/24/mengulas-strategi-yamaha-vs-honda-pasca-kedatangan-yamaha-xeon-mio-125/

Pembahasan :

Kasus ini membahas persaingan yang begitu antara Honda dengan Yamaha dalam bisnis sepeda motor. Berbagai strategi dijalankan untuk mendapatkan pangsa pasar mereka. Strategi yang sangat dari kasus tersebut adalah strategi diffrensiasai produk dari masing-masing perusahaan. Kedua perusahaan saling mengejar meluncurkan produk-produk baru untuk saling merebut minat konsumen terhadap produk mereka. Dari persaingan-persaingan ini, knowledge tentang perilaku maupun selera pelanggan merupakan faktor yang mutlak dibutuhkan. Kemampuan menarik konsumen ditentukan bagaimana produk mereka dapat menemui minat dan keinginan pelanggan. Inovasi yang baru, menarik, bermutu, dan harga yang kompetitif terhadap produk mereka menjadi faktor utama penentu persaingan. Jadi pengelolaan knowledge dibutuhkan untuk mencapai hasil yang terbaik dari faktor-faktor tersebut.

2 Responses

  1. gry dla dzieci Says:

    Hello,I love reading through your blog, I wanted to leave a little comment to support you and wish you a good continuation. Wishing you the best of luck for all your blogging efforts.

  2. prawo jazdy w Krakowie Says:

    Hey admin, very informative blog post! Pleasee continue this awesome work..

Leave a Comment

Please note: Comment moderation is enabled and may delay your comment. There is no need to resubmit your comment.