Dec 27

Oleh: Mohamad Wahyudin, SH

SDM seperti apakah yang kita butuhkan saat ini? Atau, kalau kita mengembangkannya dari dalam perusahaan sendiri, SDM seperti apakah yang akan kita bentuk?

Memasuki abad milineum yang ditandai dengan perekonomian berbasis ilmu pengetahuan, tidaklah dapat disangkal bahwa manusialah yang akan menjadi “pengangkat tingkat laba” bagi perusahaan. Bersamaan dengan itu, diprediksi bahwa dalam tahap awal era ekonomi tersebut akan muncul faktor produksi baru, yakni “knowledge”. Dengan kata lain, para “knowledge worker” akan menggeser dominasi peran faktor-faktor produksi konvensional yang bersifat fisik seperti tanah, pabrik, mesin, properti, pekerja pelaksana dan stok barang.

Knowledge worker adalah pekerja yang mahir dalam mencari dan memilih data yang tepat dan mengolahnya menjadi informasi yang akurat dan kemudian mentransformasikannya menjadi pengetahuan yang bermanfaat dan diminati konsumen/pasar. SDM dengan kategori semacam inilah yang kita perlukan saat ini, yakni yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Read the rest of this entry »

Dec 27

Dalam konteks saat ini, konsep learning organization seringkali menjadi satu jurus ampuh untuk berkelit dari kekalahan persaingan bisnis. Kasus Microsoft contohnya. Saat itu di tahun 1990an Microsoft nyaris terlempar dari pasar industri teknologi informasi dan Internet, lantaran terlambat menyadari pentingnya teknologi internet.

Di era awal lahirnya, hampir semua pengguna internet melakukan browsing/surfing menggunakan piranti lunak besutan Netscape, yang bernama Netscape Navigator. Beruntung para petinggi Microsoft segera menyadari kelemahan strategi mereka, dan saat itu pula mereka melakukan perubahan guna menandingi browser Netscape tersebut. Dan hasilnya sekarang kita lebih mengenal dan lebih sering berselancar di dunia maya dengan menggunakan Microsoft Internet Explorer.

Read the rest of this entry »

Dec 27

Oleh Djamaludin Ancok

Organisasi pada dasarnya seperti mahluk hidup yang kelangsungan hidupnya sangat ditentukan oleh kemampuannya utk beradapatasi dengan lingkungan.  Perubahan lingkungan strategik organisasi yang sangat cepat dalam berbagai dimensi, seperti teknologi, sosial, ekonomi, perundangan , globalisasi, dll. menuntut organisasi untuk mampu  beradaptasi pada perubahan itu. Apabila organisasi terlambat utk berubah maka sangat besar kemungkinan organisasi akan mundur kinerjanya bahkan, dapat punah. Oleh karena itu suatu hal yang harus dilakukan oleh organisasi untuk tetap bertahan dan bekembang ialah apabila dia mempelajari perubahan lingkungan strategik dan segera beradaptasi pada perubahan itu.

Dimensi organisasi Pembelajar

Beberapa dimensi perlu ada untuk menjadikan organisasi dapat terus bertahan. Organisasi seperti ini dinamakan organisasi pembelajar, karena dimensi-dimensi ini akan memungkinkan organisasi untuk belajar, berkembang, dan berinovasi. Dimensi-dimensi tersebut adalah

Read the rest of this entry »

Dec 27

Written by Dian Mardiani

Wednesday, 05 November 2008

Sistem Aplikasi CRM (Customer Relationship Management) memiliki dua pandang aspek yang berbeda dalam penerapannya yaitu aspek operasional dan aspek analitik, yang manakah yang harus diterapkan terlebih dahulu?

Penerapan sistem teknologi informasi di perusahaan jasa keuangan saat ini menjadi kebutuhan yang sangat mutlak, selain penerapan di komunikasi dan transaksi juga untuk pemasaran dan customer relationship. Untuk Customer relationship bukan hanya bagaimana mendapatkan pelanggan baru, tapi juga mempertahankan pelanggan lama dan mengenal mereka lebih dekat.

Contoh saja perusahaan jasa keuangan Morgan Stanley sempat dibuat pusing dalam menangani masalah pemasaran dan penanganan pelanggan, Morgan Stanley memperkerjakan 13.000 financial advisor (FA) dan mengelola kurang lebih 5 juta account dengan asset 500 miliar dolar AS ini belum memanfaatkan potensi TI  (Teknologi Informasi) dalam urusan pemasaran produk maupun dalam customer relationship. Hal ini membuat para FA dan manajer pusing dengan kurangnya hard data, padahal hard data ini bisa dimanfaatkan untuk membuat program kampanye pemasaran maupun pengambilan keputusan. Read the rest of this entry »

Dec 13

PT Bank Danamon Indonesia Tbk, known popularly as Bank Danamon, was established in 1956. In 2000, eight banks that were badly affected by the economic crisis in the late 1990s were merged into Bank Danamon. This followed the previous merger of another bank into Bank Danamon in 1999. In 2004, the Bank had 19,000 employees serving 2.4 million customers.

Having done extensive research which was facilitated by McKinsey & Company, Bank Danamon determined its core competencies in the SME and mass markets. Following up on the research findings, the bank has now opened 450 units of Danamon Simpan Pinjam (“saving and loans”). More are to be opened.

Bank Danamon’s strategy in knowledge creation and innovation is driven by a two-pronged approach:
tapping internal expertise – highly experienced employees are expected to share their knowledge, both through formal training as well as informal sharing sessions. learning from external international expertise and best practices.

Bank Danamon has established a company intranet portal to publish information for employees and to process online some HR activities, such as leave applications, training registrations, benefit administrations, etc. Resources to enhance knowledge, such as operational information, also are available on the company’s intranet.

Read the rest of this entry »

Dec 13

Bank Indonesia is the continuation of the De Javasche Bank, established in 1828. In 1953, the Central Bank Act (UUPBI) made Bank Indonesia the Central Bank of Indonesia. In 1968, the Central Bank Act appointed Bank Indonesia to support the Government in guarding the Rupiah’s value and to take on the role as a development agent. A new chapter in the Bank Indonesia’s history as an independent central bank was initiated when a new Central Bank Act (UU No. 23/1999 on Bank Indonesia) was enacted on May 17, 1999. The Act confers to the Bank the status and position as an independent state institution.
In its capacity as the central bank, Bank Indonesia has the single objective of achieving and maintaining stability of the Rupiah’s value. The stability of the Rupiah’s value comprises two aspects: one is stability of the Rupiah’s value against goods and services, and the other is the stability of the Rupiah’s exchange rate against other currencies. The first aspect is reflected in the rate of inflation and the second aspect is reflected in the Rupiah exchange rate against other currencies.

Knowledge Strategy Read the rest of this entry »

Dec 13

Unilever Indonesia – Overall 2005 Indonesian MAKE Winner

Unilever has been operating in Indonesia since 1933. Currently, the Unilever business is based on two global divisions: Foods and Home and Personal Care. The global business of ice cream and foodservice operates within the former division.

Having operated in the country for many years, Unilever Indonesia is strongly integrated into the local and regional economies. In 2000, the company directly employed nearly 2,500 people, and indirectly close to an additional 20,000 people were engaged in activities through various partnerships. Over 1,200 companies supply raw materials and packaging to Unilever Indonesia or distribute its products. Many of these companies are small- or medium-sized enterprises (SMEs).

In recognition of Unilever Indonesia’s impact on these organizations, in 1988 the government presented the company with the prestigious Upakarti Award, the highest award for corporate contributions in the development of SMEs.

Read the rest of this entry »

Dec 12

Dewasa ini banyak perusahaan yang berpaling ke Business Intelligence(BI), setelah sekian lama berkutat dalam pengimplementasian ERP dan CRM dan sistem IT corporat lainnya. Mereka sudah mulai mengekstrak data yang begitu kompleks menjadi informasi yang lebih strategis. Kemajuan di bidang IT sekarang telah diperhadapkan dengan Business Intelligence(BI) yang sudah mulai meringsek ke dalam Market IT.

Business Intelligence adalah merupakan kumpulan aplikasi, teknologi, dan pengetahuan untuk mengumpulkan dan menganalisis data untuk membantu pengguna membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

Ide dasarnya sangat sederhana contohnya Dengan menggunakan aplikasi untuk mengekstrak data yang kompleks yang telah dikumpulkan selama ini dan menyajikannya dalam sebuah dashboard sederhana kepada si pembuat keputusan. Apabila Lampu di dashboard berwarna hijau menandakan bisnis berjalan dengan baik, tetapi apabila lampu di dashboard berwarna merah, maka si pembuat keputusan harus membuat beberapa perubahan utk mengatasi masalah.

Read the rest of this entry »

Dec 12

ABSTRAK

Apakah customer service representative di perusahaan Anda telah memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan? Kepuasan pelanggan lebih banyak bergantung pada kualitas pelayanan yang Anda berikan selain jaminan kualitas produk atau jasa. Disamping itu, keberhasilan bisnis perusahaan sangat bergantung oleh kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Jika perusahaan Anda tidak mampu memberikan pelayanan yang berkualitas, maka perusahaan Anda cepat atau lambat tidak dapat bertahan lama. Kepuasan pelanggan adalah nyawa bagi bisnis Anda. Bagi perusahaan yang customer-oriented, kepuasan pelanggan menjadi salah satu target dalam menjalankan strategi bisnisnya. Oleh karena itu, customer service representative sangat berperan dalam penyampaian pelayanan yang berkualitas dan memuaskan. Lalu, apakah customer service representative Anda sudah dilengkapi dengan pengetahuan secara rinci mengenai semua kebutuhan, ekspektasi, dan perilaku pelanggan, serta memiliki sikap dan kemampuan yang tepat untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan?

Read the rest of this entry »

Dec 12

Ari Fadli

fadli.te.unsoed@gmail

http://fadli84.wordpress.com

Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelelasikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.

Konsep Dasar Sistem Pakar

Menurut Efraim Turban, konsep dasar sistem pakar mengandung : keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu :

Read the rest of this entry »

« Previous Entries