Dec 13

Honda is a large transnational firm with automotive design and manufacturing teams in multiple locations, trying to balance pressures of greater localization and globalization of its operationsl5. Honda provides an example of the linkages between many business processes and the recognition of the importance of human communication in managing knowledge.

Honda has taken a two-pronged approach to increasing both its turnover and profitability: each region has clear strategies within a firm-wide context, and is heading towards self reliance in production capabilities; at the same time, Honda is improving its already strong research and development (R&D) capacity and implementing lower cost development strategies in its two major locations–Wako-shi (Tokyo) and Los Angeles–to enhance its competitiveness. Essential to Honda’s approach has been the development of multi disciplinary redesign teams and the supporting infrastructure which enables those teams to quickly capture, convey and share their knowledge and development work utilizing sophisticated communications networks, particularly between Wako-shi and Los Angeles.

Read the rest of this entry »

Dec 13

Copyright 2010 Close-Up Media, Inc. All Rights Reserved.

The Coca-Cola Company said that it has renewed its strong commitment to the Philippines with a pledge to increase investments in this important country by US$1 billion over five years.

According to a release, the commitment was conveyed by Coca-Cola Pacific Group President Glenn Jordan directly to the President of the Philippines, Benigno Aquino, Jr., during a meeting in New York while President Aquino, Jr. was in the United States to attend the United Nations General Assembly and to attract foreign investors to the Philippines.

“Our new commitment to invest US$1 billion in our business over five years will strengthen production, distribution and help development of new products to refresh Filipino consumers,” said Jordan following his meeting with President Aquino, Jr.

Read the rest of this entry »

Dec 13

PT Bank Danamon Indonesia Tbk, known popularly as Bank Danamon, was established in 1956. In 2000, eight banks that were badly affected by the economic crisis in the late 1990s were merged into Bank Danamon. This followed the previous merger of another bank into Bank Danamon in 1999. In 2004, the Bank had 19,000 employees serving 2.4 million customers.

Having done extensive research which was facilitated by McKinsey & Company, Bank Danamon determined its core competencies in the SME and mass markets. Following up on the research findings, the bank has now opened 450 units of Danamon Simpan Pinjam (“saving and loans”). More are to be opened.

Bank Danamon’s strategy in knowledge creation and innovation is driven by a two-pronged approach:
tapping internal expertise – highly experienced employees are expected to share their knowledge, both through formal training as well as informal sharing sessions. learning from external international expertise and best practices.

Bank Danamon has established a company intranet portal to publish information for employees and to process online some HR activities, such as leave applications, training registrations, benefit administrations, etc. Resources to enhance knowledge, such as operational information, also are available on the company’s intranet.

Read the rest of this entry »

Dec 13

Bank Indonesia is the continuation of the De Javasche Bank, established in 1828. In 1953, the Central Bank Act (UUPBI) made Bank Indonesia the Central Bank of Indonesia. In 1968, the Central Bank Act appointed Bank Indonesia to support the Government in guarding the Rupiah’s value and to take on the role as a development agent. A new chapter in the Bank Indonesia’s history as an independent central bank was initiated when a new Central Bank Act (UU No. 23/1999 on Bank Indonesia) was enacted on May 17, 1999. The Act confers to the Bank the status and position as an independent state institution.
In its capacity as the central bank, Bank Indonesia has the single objective of achieving and maintaining stability of the Rupiah’s value. The stability of the Rupiah’s value comprises two aspects: one is stability of the Rupiah’s value against goods and services, and the other is the stability of the Rupiah’s exchange rate against other currencies. The first aspect is reflected in the rate of inflation and the second aspect is reflected in the Rupiah exchange rate against other currencies.

Knowledge Strategy Read the rest of this entry »

Dec 13

Unilever Indonesia – Overall 2005 Indonesian MAKE Winner

Unilever has been operating in Indonesia since 1933. Currently, the Unilever business is based on two global divisions: Foods and Home and Personal Care. The global business of ice cream and foodservice operates within the former division.

Having operated in the country for many years, Unilever Indonesia is strongly integrated into the local and regional economies. In 2000, the company directly employed nearly 2,500 people, and indirectly close to an additional 20,000 people were engaged in activities through various partnerships. Over 1,200 companies supply raw materials and packaging to Unilever Indonesia or distribute its products. Many of these companies are small- or medium-sized enterprises (SMEs).

In recognition of Unilever Indonesia’s impact on these organizations, in 1988 the government presented the company with the prestigious Upakarti Award, the highest award for corporate contributions in the development of SMEs.

Read the rest of this entry »

Dec 12

Dewasa ini banyak perusahaan yang berpaling ke Business Intelligence(BI), setelah sekian lama berkutat dalam pengimplementasian ERP dan CRM dan sistem IT corporat lainnya. Mereka sudah mulai mengekstrak data yang begitu kompleks menjadi informasi yang lebih strategis. Kemajuan di bidang IT sekarang telah diperhadapkan dengan Business Intelligence(BI) yang sudah mulai meringsek ke dalam Market IT.

Business Intelligence adalah merupakan kumpulan aplikasi, teknologi, dan pengetahuan untuk mengumpulkan dan menganalisis data untuk membantu pengguna membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

Ide dasarnya sangat sederhana contohnya Dengan menggunakan aplikasi untuk mengekstrak data yang kompleks yang telah dikumpulkan selama ini dan menyajikannya dalam sebuah dashboard sederhana kepada si pembuat keputusan. Apabila Lampu di dashboard berwarna hijau menandakan bisnis berjalan dengan baik, tetapi apabila lampu di dashboard berwarna merah, maka si pembuat keputusan harus membuat beberapa perubahan utk mengatasi masalah.

Read the rest of this entry »

Dec 12

ABSTRAK

Apakah customer service representative di perusahaan Anda telah memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan? Kepuasan pelanggan lebih banyak bergantung pada kualitas pelayanan yang Anda berikan selain jaminan kualitas produk atau jasa. Disamping itu, keberhasilan bisnis perusahaan sangat bergantung oleh kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Jika perusahaan Anda tidak mampu memberikan pelayanan yang berkualitas, maka perusahaan Anda cepat atau lambat tidak dapat bertahan lama. Kepuasan pelanggan adalah nyawa bagi bisnis Anda. Bagi perusahaan yang customer-oriented, kepuasan pelanggan menjadi salah satu target dalam menjalankan strategi bisnisnya. Oleh karena itu, customer service representative sangat berperan dalam penyampaian pelayanan yang berkualitas dan memuaskan. Lalu, apakah customer service representative Anda sudah dilengkapi dengan pengetahuan secara rinci mengenai semua kebutuhan, ekspektasi, dan perilaku pelanggan, serta memiliki sikap dan kemampuan yang tepat untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan?

Read the rest of this entry »

Dec 12

Ari Fadli

fadli.te.unsoed@gmail

http://fadli84.wordpress.com

Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelelasikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.

Konsep Dasar Sistem Pakar

Menurut Efraim Turban, konsep dasar sistem pakar mengandung : keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu :

Read the rest of this entry »

Dec 12

May 2nd, 2010

Selama ini banyak yang berpendapat bahwa Knowledge Management dan Businesss intelligence adalah satu hal yang sama. Business Intelligence memang merupakan salah satu alat untuk mencari knowledge bagi perusahaan kita, namun ia hanya salah satu tools dalam penerapan Knowledge Management tersebut.

Data merupakan sumber informasi dan jika diolah dengan baik, informasi tersebut dapat menghasilkan knowledge yang berguna bagi perusahaan. Dan bagaimana perusahaan dapat memfiltrasi serta menganalisis seluruh data pada database, yang pada kenyataannya sangat-sangat transactional-based? Salah satu caranya adalah dengan menyusun ulang seluruh data tersebut ke dalam data warehouse dan menggunakan Business Intelligence sebagai user interface untuk menyajikan informasi akan hasil analisisnya.

Sebagai contoh adalah data tentang penjualan sales pada perusahaan tiap bulan-nya. Dengan menggunakan data warehouse perusahaan dapat mendapatkan informasi tentang bulan apa saja lonjakan sales terjadi, sehingga perusahaan memiliki knowledge untuk menambah stocknya tiap bulan tersebut. Bahkan tidak hanya itu, dengan BI dan juga data warehouse, perusahaan bahkan bisa melihat produk-produk apa yang laku di tiap lokasi penjualannya sehingga ia bisa memiliki Knowledge lebih akan tren pembelian berdasarkan tiap tempat, dan membuat promosi yang berbeda-beda di tiap lokasi penjualannya. Sungguh sebuah sistem yang sangat-sangat membantu perusahaan dalam mendapatkan knowledge.

Read the rest of this entry »

Dec 12

Tuesday, 30 November 2010

Oleh : Aji P Mirnanto/Dunamis Consulting

Bagaikan sebuah perjalan perkembangan seekor kupu-kupu, mulai dari ulat, kepompong, lalu beralih menjadi kupu-kupu yang cantik. Begitu juga perjalanan dari implementasi Knowledge Management (KM) di perusahaan, bisa berkembang menjadi lebih baik, bermetamorfosis menjadi cantik, atau malah mati di tengah jalan. KM is a journey.

Akan tetapi banyak pemimpin yang kurang menyadari arah perkembangan KM di perusahaannya. Mereka merasa telah berada pada jalur yang benar, tetapi tiba-tiba terjebak pada upaya yang sia-sia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk dapat mengetahui pengembangan KM adalah dengan menggunakan KM Assessment. Dari assessment tersebut kita dapat mengetahui seberapa baik kita telah menerapkan KM dan seberapa besar pengaruh KM terhadap kinerja organisasi. Selain itu, yang terpenting adalah strategi kedepan yang dibuat berdasarkan assessment tersebut.
Read the rest of this entry »

« Previous Entries Next Entries »